Sajak untuk matahari, yang memberi sinar yang menghangatkan.
Untukmu juga yang memang matahari untuk hidupku.
Seperti malam biasanya, aku tetaplah bintang yang sembunyi di balik awan.
Bisa dibilang memang aku nakal, karena aku diam" melihatmu.
Namun disitulah aku yang terpaku melihat sinarmu yang berpijar takkan pernah berhenti.
Ingin sekali rasanya mengusir semua penghalang sinar, karena aku ingin menikmati sinarmu sendiri. Betapa angkuhnya aku, tapi ingatlah aku tetap tak ingin memilikimu. Aku akan tetap membiarkan sinarmu untuk insan dibawahmu, karena itulah tugasmu. Tanpamu mereka takkan bertahan, dan kutahu itu.
Namun mengapa harus ada pergantian musim, bagiku itu sangat menyiksa. Aku tak lagi bisa melihatmu lebih lama dari biasanya, sangat sulit bagiku untuk menerima itu. Karena takkan ada yang mengalahkan kehangatan sinarmu yang selalu mendekapku.
Aku akan selalu mendoakanmu dalam sela - sela waktuku menunggumu datang kembali menyinari, bersinar terang tanpa ada hambatan dari apapun itu.
"Wahai matahari, perkenalkan akulah bintang kecil yang selalu menunggumu datang kembali. Bintang yang selalu merindukanmu kapanpun itu." ucap bintang pada matahari
"Wahai bintang kecil, yang selalu setia menungguku datang. Terimakasih atas doamu yang tak henti kau ucapkan setiap waktu, rindumu tlah kurasakan. Begitu besar rindumu, hingga meletup letup di atas udara. Ya, aku merasakannya." jawab matahari
"Asal kau tau, ada benda asing yang takkan pernah terlihat olehmu. Kau tau itu? Ya itulah maksudku. Jarak, kita terpisahkan oleh jarak. Pembatas juga penghalang sinarku untukmu. Jarak yang menciptakan semua rindumu padaku. Apakah benar? Kurasa kau pasti mengatakan ya, karena itu satu satunya alasan. Apakah kau tau juga bahwa langitpun juga berduka, karena sinarku tak selalu bisa menghangatkanmu disana." bintang menambahi
"Maafkan aku bintang kecil, yang kuharapkan agar kamu bersabar dan menjalani takdir dengan ikhlas tanpa rasa marah, aku suka rindumu. Itu yang membuatku tersenyum setiap waktu, teruslah menunggu hingga sang waktu mengantarkan kita pada suatu titik, yakni titik temu :)" matahari menyudahi
end-
Batu, kala hujan membahasi desember di tahun 2017
sumber gambar: https://pinterest.com/pin/799037158862028592/?source_app=android

Tidak ada komentar:
Posting Komentar